input license here

Semakin Tinggi Tempatnya Semakin Dekat Dengan Allah ?

Disusun Bersama M. Rofiannur Al Hamaamuh, SN,DH.
Semakin Tinggi Tempatnya Semakin Dekat Dengan Allah ? - sekarang banyak sekali orang orang yang berusaha menyesatkan bahkan merubah dengan terang terangan kaedah dan ketetapan yang sudah disepakati oleh para alim ulama Aslafunas-Saalih. Yaitu "Allah ada tanpa tempat" kini dirubah oleh mereka menjadi "Allah ada sekaligus bertempat".

Mereka memberikan doktrin yang gila, dan bahkan tidak bisa masuk diakal logika manusia, yaitu "semakin tinggi tempat yang kita pijaki maka semakin dekat kita dengan Allah, karena Allah ada diketinggian dan ia maha tinggi". Apakah ini benar? Mari kita bahas.

Semakin Tinggi Tempatnya Semakin Dekat Dengan Allah ?

Semakin Tinggi Tempatnya Semakin Dekat Dengan Allah ?
Para Wahhabi menyimpulkan bahwa Allah berada diketinggian jadi ketika ada seorang hamba yang berada ditempat tinggi maka ia semakin dekat dengan Allah, sebagaimana nabi Musa ketika ia berada di bukit Tursina. Ini adalah doktrin dan fatwa yang keluar dari mulut orang orang yang bodoh akan ilmu tauhid dan aqidah.

Karena, sebagaimana yang telah kita ketahui bersama ialah Allah tidak sama seperti makhluk yang telah ia ciptakan, dan ia tidak membutuhkan arah sebagaimana makhluk membutuhkannya. Sebab, jika menisbatkan "sifat Adanya Allah" dengan di-langit, maka ini adalah aqidahnya kaum Mujassimah, karena kaum ini menyamakan sifat Allah dengan sifat makhluk. Yaitu bahwa Allah memiliki wajah, Allah bertangan, Allah berada langit (arah tinggi) dan sebagainya.

Dan jika kita mengatakan "Semakin kita berada ditempat yang tinggi maka kita akan semakin dekat dengan Allah" apakah perkataan ini benar? Tentu tidak, sebab kedekatan dan jauhnya Allah dengan hamba-nya itu "Diukur dari kadar ketaqwaan hamba itu kepada Allah" bukan dinisbatkan dengan jarak dan lokasi. Sebab Allah suci dari arah apapun.

Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Baginda nabi Muhammad Saw:

أقرب ما يكون العبد من ربه وهو ساجد فأكثروا الدعاء.

Makna: Keadaan paling dekat antara hamba dengan Tuhannya yaitu ketika dia sujud, maka (pada saat itulah) perbanyaklah (kalian) berdoa.[1]
  • Pengertian: Nabi Muhammad manusia yang paling mulia saja, tidak pernah mengatakan "Semakin Tinggi Tempatnya Semakin Dekat Dengan Allah". Karena nabi sudah tahu, bahwa Allah suci dari arah apapun, sehingga jarak dekat dan jauhnya Allah dengan hamba tidak bisa dinilai dari Indrawi Manusia, seperti: "Tinggi dengan Bawah". Sebab Allah bukanlah Jisim seperti kita manusia, karena sebelum Jisim itu ada, Allah sudah ada dan ialah yang menciptakan Jisim tersebut.

Al Imam Abu Hanifah Menjelaskan tentang makna dekat dan jauhnya Allah dengan hamba:

ﻭﻟﻴﺲ ﻗﺮﺏ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻭﻻ ﺑﻌﺪﻩ ﻣﻦ ﻃﺮﻳﻖ ﻃﻮﻝ اﻟﻤﺴﺎﻓﺔ ﻭﻗﺼﺮﻫﺎ ﻭﻟﻜﻦ ﻋﻠﻰ ﻣﻌﻨﻰ اﻟﻜﺮاﻣﺔ ﻭاﻟﻬﻮاﻥ ﻭاﻟﻤﻄﻴﻊ ﻗﺮﻳﺐ ﻣﻨﻪ ﺑﻼ ﻛﻴﻒ ﻭاﻟﻌﺎﺻﻲ ﺑﻌﻴﺪ ﻣﻨﻪ ﺑﻼ ﻛﻴﻒ

Makna: Dekat dan jauh yang terkait dengan Allah Subhaanahu wa ta'alaa bukanlah dalam arti panjang dan pendeknya jarak, namun bermakna kemuliaan dan kehinaan, yang taat akan menjadi dekat dengan-Nya tanpa gambaran apapun, dan ketidaktaatan menjadikanya jauh dari-Nya tanpa gambaran apapun.[2]
  • Pengertian: jika kita berani mengatakan kepada seseorang "Jika engkau ingin dekat dengan Allah, maka pergilah ketempat yang tinggi, sebab inilah yang dilakukan nabi Musa ketika ia ingin berjumpa dengan allah". Ini adalah perkataan yang bathil, Ingat !!! Maksud dekat ialah dalam ketaqwaan, bukan dalam jarak. Sebab, semakin sering seorang hamba melakukan ibadah kepada Allah, maka ia adalah orang yang dekat dengan Allah, artinya orang tersebut memiliki kemuliaan disisi Allah. Dan begitu sebaliknya.

Kemudian Al Imam Al Baihaqi juga menjelaskan:

وأن العبد أينما كان فهو في القرب والبعد من الله تعالى سواء.

Makna: Dan sesungguhnya seorang hamba dimanapun (lokasi) dia berada antara dekat dan jauhya bagi ALLAH Ta'ala sama saja.[3]
  • Pengertian: Lokasi tinggi dan sebagainya tidak bisa membuktikan dekat dengan Allah, sebab Allah suci dari tempat, dimanapun anda berada mau bukit kek, di gunung Everest kek, ditower kek dan sebagainya. Itu bukan maksud dari dekat dengan Allah. Sebab, mau dimanapun tempat kita berada itu tidak merubah keadaan dekat dan jauhnya kita dengan Allah.

Karena kadar ukuran dekatnya seorang hamba dengan Allah itu bisa dilihat ketika ia semakin meningkat kan taqwanya kepada Allah. Dan memiliki kemuliaan disisi Allah. Tinggi disini artinya ia memiliki kemuliaan disisi Allah sebab dekat dengan Allah dalam ibadahnya kepada Allah.

  Pakar Agama Islam
  M. Rofiannur Al Hamaamuh
  Pemimpin SAHIH Sahabat Hijrah 
Beliau adalah pemimpin Majlis Ta'lim dan Dakwah SAHIH Sahabat Hijrah Al Islamiyah, Madura, Jawa Timur. Sudah menjabat selamat 4 tahun lamanya dan tetap aktif sampai saat ini.

Related Posts
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates