input license here

Tatakrama Ketika Menjenguk Orang Yang Sakit

Tatakrama Ketika Menjenguk Orang Yang Sakit
Adab Menjenguk Orang Yang Sakit - jangan pernah sesekali kita menelantarkan orang yang tidak berdaya seperti orang yang sedang sakit. Mungkin ini adalah kata permulaan yang cocok untuk artikel kali ini. Sebab faktanya dijaman yang dipenuhi dengan kekacauan seperti hari ini, banyak sekali penyakit yang menimpa saudara saudara kita yang baik itu adalah teman, kerabat, tetangga bahkan keluarga kita sendiri.

Sekalipun begitu, hukum menjenguk orang yang sedang sakit adalah Sunnah bukan wajib. Hal ini berdasarkan hadist Nabi Muhammad Saw, dari riwayat Bara' Bin Azib RA: 

أَمَرَنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِسَبْعٍ وَنَهَانَا عَنْ سَبْعٍ أَمَرَنَا بِاتِّبَاعِ الْجَنَائِزِ وَعِيَادَةِ الْمَرِيضِ وَإِجَابَةِ الدَّاعِي وَنَصْرِ الْمَظْلُومِ وَإِبْرَارِ الْقَسَمِ وَرَدِّ السَّلَامِ وَتَشْمِيتِ الْعَاطِسِ » [أخرجه البخاري و مسلم]

Kandungan dalam hadits tersebut, bahwasanya Rasulullah memerintahkan agar kita melakukan 7 perkara:
  • memerintahkan kami supaya mengiringi jenazah
  • menjenguk orang sakit
  • memenuhi undangan
  • menolong orang yang terdhalimi
  • membantu melepas (kafarah) sumpah, menjawab salam
  • mendo'akan orang yang bersin.[1]
Jadi kali ini kami akan membagikan seputar ulasan lengkap Tetang adab adab yang harus kita lakukan saat menjenguk orang yang sedang sakit, dari berbagai sumber. 

Adab Menjenguk Orang Yang Sakit

Adapun adab atau akhlak yang harus kita lakukan saat menjenguk orang yang sedang sakit tersebut diantaranya adalah.

1. Nyatanya orang yang sedang sakit

Maksudnya adalah orang yang akan kita jenguk itu benar benar sedang sakit, sebab kabar yang datang dari orang lain itu belum tentu benar semua. Maka dalam hal ini, yang perlu kita perhatikan betul betul adalah kenyataan bahwa orang tersebut benar benar sakit.

Caranya untuk menemukan kebenarannya adalah diantaranya lain:
  • Bertanya dengan tetangganya orang yang dikatakan sedang sakit.
  • Dapat kabar dari orang yang jujur.
  • Dan kita memang sudah mengetahuinya bahwa ia sedang sakit.
Cara menjenguk nya bukan hanya menjenguk orang yang sedang sakit itu dirumahnya. Akan tetapi sekalipun jauh kita tetap disunnah kan menjenguk nya. Seperti orang yang sakit tersebut ada dirumah sakit. Jadi apabila kita belum mendengar akan kebenaran akan sakitnya maka kita tidak disunnahkan untuk menjenguk nya.

2. Ikhlas Karena Allah

Yang penting dalam menjenguk orang yang sedang sakit, adalah adanya niatan kita yang ikhlas, menurut KH. Khalid Mahsus, orang yang menjenguk orang yang sakit tetapi tidak ikhlas, maka pahala yang ia peroleh itu sia sia.

Maksudnya tidak ikhlas nya adalah seperti contoh:
  • Niat menjenguk orang yang sedang sakit tersebut mengharapkan imbalan.
  • Datang untuk mendo'akan kejelekan kepadanya.
  • Dan mengharapkan sesuatu yang bersifat imbalan. Maka dalam masalah ini, pahalanya sia sia.
Dalam hadits jua diterangkan sangat jelas sekali tentang, keharusan kita untuk berbuat ikhlas ketika kita sedang mengjenguk orang yang sedang sakit. Dalam hadits nabi Muhammad Saw bersabda: 

مَنْ عَادَ مَرِيْضاً أَوْ زَارَ أَخاً لَهُ فِي اللهِ أَيْ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ نَادَاهُ مُنَادٍ بِأَنْ طِبْتَ وَطَابَ مَمْشَاكَ وَتَبَوَّأْتَ مِنَ الْجَنَّةِ مَنْزِلاً.

Kandungan hadits tersebut adalah apabila kita ikhlas menjenguk orang yang sedang sakit, yaitu hanya semata mata karena Allah, akan ada yang menyeru kepadanya, ‘Engkau telah berlaku mulia dan mulia pula langkahmu (dalam mengunjunginya), serta akan kau tempati rumah di Surga.[2]

3. Disunnahkan Jalan kaki

Seharusnya nasehat yang datang dari para alim ulama, adalah ketika kita hendak menjenguk orang yang sedang sakit yaitu jalan kaki, apabila memungkinkan untuk sampai pada tujuannya.

Artinya orang yang hendak kita jenguk tersebut, dirawat ditempat yang jauh dari rumahnya. Seperti dirawat dirumah sakit.

Karena dulu Sayyidina Jabir ketika sakit Rasulullah menjenguknya dengan keadaan jalan kaki. Riwayat imam Al Bukhari Nomor Hadist 5664: 

كانَ النَّبيُّ صلَّى اللَّهُ علَيهِ وسلَّمَ يعودُني ليسَ براكبِ بَغلٍ ولا بِرذَونٍ.

Dalam riwayat diatas kita bisa tahu, bahwa sunah dari nabi ketika kita hendak menjenguk orang yang sedang sakit, ialah dengan berjalan kaki, itu kalau dekat kau jauh silahkan menggunakan alat transportasi.

4. Pulanglah lewat jalur lain dari awal jalur yang dilewati

Maksudnya adalah ketika kita ingin menjenguk orang yang sedang sakit tersebut, yang mana biasanya kita lewat jalur A dan pulangnya lewat jalur A juga, maka ketika hendak pulang hendaknya lewat jalur yang lain yaitu jalur B.

Faedahnya adalah "semakin jauh jalan yang kita tempuh dalam kebaikan, maka semakin banyak juga pahalanya". [Dawuh: KH. Khalid Mahsus]

5. Jangan Mengucapakan Salam didepan Pintu Rumahnya

Salah satu akhlak atau tata Krama ketika hendak menjenguk orang yang sedang sakit adalah janganlah kita mengucap kan salam pas didepan pintu rumahnya orang yang sedang sakit.

Pada bagian ini, harus diperhatikan betul betul oleh diri kita, karena ada beberapa hal yang kurang mengenakkan bagi kita apabila kita melakukan hal tersebut, diantaranya adalah:
  • Takut ada wanita yang ada didalam rumah tersebut, terbuka auratnya.
Karena kebanyakan orang yang ada didalam rumah, mereka tidak menutup auratnya nya, jadi kita harus perhatikan betul betul hal tersebut.

6. Bersalaman dengan orang yang sakit

Sesuatu yang jarang kita temui dalam halnya menjenguk orang yang sakit adalah kita menemukan orang bersalaman dengan orang yang sedang sakit tersebut.

Sebetulnya hal ini memang sulit, akan tetapi para alim ulama, tidak terlalu menekan hal tersebut, karena orang yang sedang sakit, belum tentu bisa melakukan salaman itu. Sebagaiman dalam hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:

حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى لْمُسْلِمِ سِتٌّ ,قِيلَ: مَاهُنَّ يَارَسُولَاللهِ؟ ،قَالَ: إِذَالَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ، وَإِذَادَعَاكَ فَأَجِبْهُ،وَإِذَااسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْلَهُ،وَإِذَاعَطَسَ فَحَمِدَاللهَ فَشَمِّتْهُ،وَإِذَامَرِضَ فَعُدْهُ وَإِذَامَاتَ فَاتَّبِعْهُ.

Kandungan hadits tersebut adalah bahwa Rasul memberikan isyarat kepada kita, bahwa kita sebagai umat Islam, memiliki hak kepada orang Islam lainnya. Diantaranya adalah ada 6 Perkara:
  • Jika bertemu ucapkanlah salam
  • jika diundang maka penuhilah
  • jika dimintai nasehat maka berilah nasehat
  • jika bersin lalu memuji Allah maka doakanlah
  • jika sakit maka jenguklah
  • dan jika meninggal maka ikutilah penguburannya.[3]
Kesimpulannya adalah kita disunnahkan bersalaman dengan orang yang sakit, dikalau itu memungkinkan.

7. Mendo'akan Orang yang sakit semoga cepat sembuh

Salah satu akhlak orang menjenguk orang yang sedang sakit adalah mendo'akan kebaikan kebaikan kepada orang yang sakit yang lebih utama yaitu tentang kesembuhannya dari penyakitnya.

Sebagai orang yang beriman kepada Allah, maka hendaklah ketika ada yang yang sakit kita mendoakan nya agar ia cepat sembuh. Dan do'a yang sering dibaca rasul ketika menjenguk para sahabat yang sedang dalam keadaan sakit adalah: 

شَفَى اللهُ سَقَمَكَ، وَغَفَرَ ذَنْبَكَ، وَعَافَاكَ فِي دِيْنِكَ وَجِسْمِكَ إِلَى مُدَّةِ أَجَلِكَ   

Syafakallahu saqamaka, wa ghafara dzanbaka, wa afaka fi dinika wa jismika ila muddati ajalika.[4] diriwayatkan bahwa ini adalah doa nabi Muhammad Saw, ketika ia sedang menjenguk sahabat nya yaitu Salman Al farisi RA.

8. Berkata mengenai Kebaikan

Salah satu adab yang harus kita tiru adalah adabnya Rasulullah. Adabnya Rasulullah ketika sudah bertemu dengan orang yang sakit, maka Rasulullah selalu berkata denga kata kata yang baik kepada orang yang sakit. Maksudnya adalah Rasulullah tidak menambah beban dari orang yang sedang sakit. Contohnya seperti berkata:
  • Ini penyakit yang sulit disembuhkan
  • Ini penyakit parah
  • Ini penyakit yang tidak bisa disembuhkan
  • Penyakit ini bisa menyebabkan kematian
  • Dan lain sebagainya.
Melainkan salah satu adab Rasulullah ketika menjenguk orang sakit adalah berkata yang baik baik saja. Seperti hadist berikut:

  لَا بَأْسَ طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ اللهُ.

La ba’sa thahurun insya allahu.[5] Isi kandungan hadits tersebut bahwasanya Rasulullah pernah berkata kepada orang yang ia jenguk yaitu dengan berkata: (Semoga) tidak apa-apa (sakit), semoga suci dengan kehendak Allah.

9. Berdoa lagi sebelum pulang

Tamu yang sedang menjenguk orang sakit, salah satu adabnya adalah ia harus mengdo'akan kembali orang yang sedang sakit tersebut sebelum ia pulang.

Ini juga pernah disampaikan bahkan dinasehatkan langsung oleh Rasulullah ketika ia menasehati para sahabat yang apabila hendak menjenguk orang yang sakit. Al imam Tirmidzi meriwayatkan satu hadist dari nabi, agar membaca do'a ini sebanyak 7 kali, akan tetapi para alim ulama menganjurkan membaca doa ini ketika hendak pulang saja. Doanya yaitu:

أَسْأَلُ اللهَ العَظِيْمَ رَبَ العَرْشِ العَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ.

As'alullahal azhima rabbal arsyil azhimi an yassfiyaka.[6] kandungan hadist ini memberitahukan kepada kita, niat dengan doa' ini agar orang yang sakit cepat diangkat atas penyakit oleh Allah Subhaanahu wa ta'alaa.

Peringatan: pada lafadz أَنْ يَشْفِيَكَ ini hanya khusus pada laki laki saja, akan tetapi dikalau ingin menyebutkan perempuan maka lafadz أَنْ يَشْفِيَكَ huruf Kaf tersebut harus diharkati Jer bukan fathah.

10. Bawakan Hadiah Untuknya

Disunnahkan bagi orang yang hendak menjenguk orang sakit yaitu membawakan berupa hadiah yang membuat orang yang sedang sakit itu senang dan bahagia.

Seperti membawakan buah buahan dan makanan kepadanya. Sebab itu merupakan bentuk dari kepedulian kita sebagai umat Islam. Sesuai dengan Sabda nabi Muhammad Saw, dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu:

تَهَادَوْا تَحَابُّوا.

Tahaaduu Tahaabbuu.[7] isi kandungan hadits ini menunjukkan kepada kita semua, bahwa saling memberikan hadiah atau bingkisan, itu bisa memperkuat jalinan kemanusiaan kita khususnya dalam kasih sayang. Yakni dalam perhatian.

11. Tunjukan Perhatian

Salah satu adab nabi ketika ia menjenguk orang yang sedang sakit adalah, beliau memegang bagian organ tubuh yang dirasakan sakit oleh yang mariid. Diceritakan dari Ibn Sinni Rasulullah saw  bersabda:

من تمام العيادة ان تضع على المريض يدك فتقول كيف اصبحت او كيف امسيت.

Isi kandungan hadist ini adalah kita dianjurkan untuk meletakkan tangan kita pada bagian yang dirasakan sakit oleh orang yang sakit. Seraya menanyakan keadaan orang yang sakit, seperti: Bagaimana keadaanmu saat ini? Apakah membaik atau bagaimana keadaanmu saat disore hari ini, tergantung dari waktu anda menjenguknya.[8]

12. Memberikan Semangat Kepadanya

Yang perlu kita perhatikan lagi adalah kebanyakan orang yang sedang sakit parah atau kristis ia putus asa dalam menjalani hidup ini akibat sakit yang ia derita, maka pada saat itulah kita harus memberikan motivasi dan semangat kepadanya agar ia tidak putus asa dari Rahmat Allah dan agar ia mengetahui bahwa ini semua merupakan ujian dari Allah, yang bukan hanya ia saja yang merasakan nya akan tetapi seluruh makhluk juga.

Itu saja yang dapat kami sampaikan semoga bisa bermanfaat.
Related Posts
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates