input license here

Doa Yang Mustajab Adalah Doa Dzohril-Ghaib

Doa Yang Mustajab Adalah Doa Dzohril-Ghaib. Sebagai seorang hamba yang tidak memiliki kekuatan maka sudah selayaknya bahkan sepatutnya, kita berdoa kepada Tuhan kita yaitu Allah Subhaanahu wa ta'alaa yang maha kuasa kepada apapun.

Banyak cara untuk memustajabkan doa doa kita, tapi kali ini kami akan membagikan artikel ringkas yaitu doa mengenai doa Dzohril-Ghaib. Dzohril-Ghaib adalah mendoakan orang lain (sesama islam) tapi orang tersebut tidak tahu bahwa kita sedang mendoakan nya. Mari kita masuk ke materi.

Doa Yang Mustajab Adalah Doa Dzohril-Ghaib

Doa Yang Mustajab Adalah Doa Dzohril-Ghaib
Doa Dzohril-Ghaib ini biasanya doa yang sering dilakukan oleh para wali dan para alim ulama kepada seluruh umat Islam atau bisa saja khusus kepada seseorang. Karena sebagian faedah melakukan demikian doa kita bisa Mustajab sesuai dengan doa yang kita panjatkan kepadanya.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah Saw bersabda:

ما من عبد مسلم يدعو لأخيه بظهر الغيب إلا قال الملك: ولك بمثله.

Makna: Tidak ada dari seorang hamba yang muslim yang ketika mendoakan saudaranya (sesama islam maksudnya) di luar sepengetahua-nya melainkan malaikat berkata; "Dan engkaupun Memiliki hal yang sama.[1]
  • Pengertian: Ketika ada seorang hamba mendoakan sesama saudara muslimnya, maka ia juga akan mendapatkan doa doa yang telah ia panjatkan kepadanya. Artinya mendoakan orang lain itu tidak ada ruginya melainkan bisa mendatangkan sesuatu yang besar bahkan berfaedah bagi diri kita, yaitu kita juga akan mendapatkan apa apa yang sudah kita doakan untuknya.
  • Jika anda mendoakan orang dengan ucapan; "Yaa Rab luaskan rezekinya", "Yaa Rab hilangkan kesedihannya", "Yaa Rab sehatkan ia, kuatkan keimanan dan ketaqwaan nya" dan lain lain. Maka, anda juga akan mendapatkan sesuatu itu juga. Artinya doa itu akan kembali kepada anda, karena mendoakan orang lain tanpa sepengetahuannya doa itu adalah doa yang mustajab.
Dalam hadist yang lain juga dikuatkan akan faedah melakukan doa seperti ini:

دعوة المرء المسلم لأخيه بظهر الغيب مستجابة، عند رأسه ملك موكل كلما دعا لأخيه قال الملك الموكل به : آمين، ولك بمثل.

Makna: Doanya seorang yang muslim kepada saudaranya (yang sesama islam) dengan Dzohril-Ghaib (di luar sepengetahuanya) yaitu (doanya) mustajab, di kepalanya terdapat malaikat yang diutus, yang mana ketika disetiap kali dia mendoakan saudaranya maka malaikat itu berkata:  "آمين" (Kabulkan doa kami) dan (ia berkata) engkaupun mendapatkan hal yang sama.[2]
  • Pengertian: tentang kemustajaban doa ini sudah tidak dapat diragukan lagi, bahkan doa ini akan mustajab. Sebagaimana yang sudah dijelaskan oleh Al Imam An-nawawi RA:

وفى هذا فضل الدعاء لأخيه المسلم بظهر الغيب، ولو دعا لجماعة من المسلمين حصلت هذه الفضيلة، ولو دعا لجملة المسلمين فالظاهر حصولها أيضا، وكان بعض السلف إذا أراد أن يدعو لنفسه يدعو لأخيه المسلم بتلك الدعوة لأنها تستجاب ويحصل له مثلها.

Makna: Dan dalam hadits ini terdapat keutamaan mendoakan saudaranya yang muslim di luar sepengetahuanya. Dan seandainya dia mendo'akan sekelompok kaum muslimin maka tetap akan memperoleh Fadhilah ini dan sekiranya dia mendoakan seluruh kaum muslimin, maka jelas akan mendapatkanya juga.

Dan sebagian Ulama salaf jika hendak berdoa untuk dirinya sendiri maka diapun juga mendoakan saudaranya yang muslim dengan doa yang di inginkannya, dikarnakan dengan cara itu adalah mustajab dan diapun akan mendapatkan (doa dari malaikat) seperti apa yang dia doakan (untuk saudaranya).[3]
  • Pengertian: praktek doa yang seperti ini tidak hanya ditentukan untuk seseorang saja, akan tetapi kepada sebuah kelompok juga bisa. Dan yang perlu kita ketahui bersama adalah bahwasanya melakukan doa Dzohril-Ghaib ini, bukan hanya kepada kerabat, ibu, ayah atau siapa pun yang ada dalam keluarga anda. Melainkan juga bisa kepada orang lain yang bukan dari keluarga.
Karena, banyak yang kami amati akhir akhir ini banyak orang yang menyangka bahwa ini hanya dilakukan kepada keluarga saja. Maka, kami menjawab tidak! Sebab bentuk metode dari doa Dzohril-Ghaib ini sangat umum. Artinya boleh kita mempraktikkan nya dan mendoakan siapapun tanpa memandang batasan keluarga atau tidak, asalkan orang yang didoakan adalah bagian dari kaum muslimin.

Tambahan: Dalam 'Aunul Ma'bud Syarah Sunan Abi Daud, Imam Abu Thayyib Syamsul Haq Al-Adzhim Abadi Rahimahullah juga menjelaskan tantang makna Bi Zhahril Ghaib pada hadits ini yang mana hal itu tidaklah dibatasi pada makna bahwa orang yang kita doakan mesti berada dikejauhan/ketika tidak bersama kita, melainkan bisa juga bermakna orang tersebut bersama kita namun kita mendoakanya dalam hati ataupun diucapkan dengan lisan tanpa dia mendengarnya.
  • Akhir: berdoalah untuk diri sendiri dan untuk siapapun yang anda kehendaki, sebab Allah Subhaanahu wa ta'alaa maha kuasa bisa mengabulkan segala apapun yang dipinta dan yang dipanjatkan oleh hamba hamba Nya. Jangan putus asa dari Rahmat Allah teruslah meminta kepadanya.

Disusun oleh M. Rofiannur Al Hamaamuh, SN, DH.
Referensi
  1. ^Hadist Riwayat Al Iman Muslim: 2732
  2. ^Hadist Riwayat Al Imam Muslim: 2733
  3. ^Kitab: Syarah Shahih Muslim, Jilid: 17, Halaman: 41
Related Posts
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates